Welcome...Thanks for your visit....
Blog ini berisi informasi seputar Bayi, Balita, Batita, Kehamilan, Ibu Menyusui, Keluarga, Kesehatan, Kuliner, dll
--- Scroll ke bawah utk melihat Index atau Klik Tab2 dibawah ini ...

Sunday, October 17, 2010

Mengapa Belanja Terasa Amat Menyenangkan


Pencinta belanja? Jangan salahkan diskonan atau bujuk rayu si penjaga gerai karena berhasil membuat dompet Anda kering di tengah bulan. Menurut penelitian di Inggris, yang membuat kita gemar belanja adalah otak kita sendiri.  

Selama ini kita percaya bahwa berbelanja adalah tindakan acak, aktivitas yang tak dipikirkan matang, dan cenderung emosional. Ternyata keinginan untuk berbelanja sudah ada dalam otak manusia sejak zaman manusia primitif. Area pada otak itu membuat kita selalu ingin mencari pengalaman baru. Tak hanya ini menjelaskan mengapa kita selalu ingin belanja gila-gilaan, tetapi menerangkan pula mengama konsumen selalu "jatuh hati" pada produk-produk baru.

Sebelum mendapati hasil ini, para peneliti memindai alirah darah pada otak responden untuk melihat bagian otak yang dikenal dengan ventral straitum, yang ternyata aktif ketika seseorang memilih obyek yang baru baginya. Area ini kemudian melepaskan neurotransmitter seperti dopamin, yang memproses rasa senang dalam otak.

mekanisme penghargaan rasa bahagia ini yang membuat para peneliti percaya bahwa manusia selama ini selalu tertarik akan hal-hal yang tak diketahui sebelumnya. Saking besarnya keingintahuan manusia akan hal baru, hal ini diperkirakan yang mengarahkan kita kepada evolusi.

Mencari pengalaman yang baru dan tidak biasa adalah kecenderungan sifat manusia dan hewan. Ini memberikan suatu keinginan untuk mencoba hal-hal baru dan membuktikan keuntungan dalam waktu lama.

Faktanya, para pebelanja bisa saja tergoda untuk membeli barang-barang yang sebenarnya tidak mereka butuhkan akibat iklan yang sangat bagus atau merek yang sangat besar, namun ada sebagian orang terjerumus kepada judi, karena mencoba mencari petualangan.

"Bagi manusia, peningkatan ingin mencari hal-hal baru bisa berperan pada kejatuhan manusia ke perjudian dan jerat narkoba. Kedua hal ini adalah media untuk mengeluarkan dopamin tapi dengan cara yang salah," jelas Nathaniel Daw, dari New York University.