Berdasarkan penuturan dr. H. Ari Fahrial Syam, Sp. PD-KGEH, MMB (Divisi Gastroenterologi, Departemen Ilmu Pemyaki Dalam FKUI-RSCM-Jakarta), puasa pada trimester 2 tidak akan berpengaruh pada ibu hamil, karena pada trimester 2, biasanya kondisi tubuh atau kesehatan ibu sudah lebih baik. Ibu tidak mengalami mual-muntah. Pada periode ini, ibu relatif bisa menjalani ibadah puasa, asalkan tidak memaksakan diri berpuasa. Berpuasa bagi ibu hamil tidak terjadi pengaruh langsung pada janin, tetapi pada ibu hamil sendiri.
Pada trimester 1 kebanyakan ibu sering mual-muntah, yang dinamakan periode morning sickness. Pada kondisi ini, ibu tidak dianjurkan berpuasa. Pada periode ini, makanan yang dimakan ketika sahur akan dimuntahkan, tentu akan mempengaruhi kebutuhan gizi ibu hamil.
Pada trimester 1 kebanyakan ibu sering mual-muntah, yang dinamakan periode morning sickness. Pada kondisi ini, ibu tidak dianjurkan berpuasa. Pada periode ini, makanan yang dimakan ketika sahur akan dimuntahkan, tentu akan mempengaruhi kebutuhan gizi ibu hamil.
Berpuasa pada trimester 3 umumnya sama seperti trimester 2, kecuali jika usia kehamilan menjelang melahirkan, sebaiknya tidak berpuasa. Karena saat itu, dibutuhkan tenaga.
Tip Berpuasa bagi Wanita Hamil
1. Periksa terlebih dulu ke dokter
2. Saat berbuka, dianjurkan terlebih dahulu makan makanan yang tinggi kandungan karbohidrat sederhana (fruktosa dan glukosa) atau biasa disebut makanan yang manis-manis sehingga giziya lebih cepat diserap tubuh.
3. Saat sahur, dianjurkan mengonsumsi makanan dengan gizi cukup dan seimbang agar tidak mengalami penurunan kadar gula darah.
4. Kebutuhan gizi ibu hamil.
1. Periksa terlebih dulu ke dokter
2. Saat berbuka, dianjurkan terlebih dahulu makan makanan yang tinggi kandungan karbohidrat sederhana (fruktosa dan glukosa) atau biasa disebut makanan yang manis-manis sehingga giziya lebih cepat diserap tubuh.
3. Saat sahur, dianjurkan mengonsumsi makanan dengan gizi cukup dan seimbang agar tidak mengalami penurunan kadar gula darah.
4. Kebutuhan gizi ibu hamil.
Kalori :
lemak (minyak, lemak hewani), karbohidrat (nasi, kentang, jagung, terigu, ubi-ubian)
Protein :
ayam, daging, ikan, susu, tempe, keju, tahu, kacang-kacangan
Kalsium :
ikan teri, susu dan hasil olahannya, sayuran hijau, kacang-kacangan
Besi :
hati, daging, beras tumbuk, kacang-kacangan, sayuran hijau
Fosfor :
gandum, biji bunga matahari, biji labu, beras, kacang- kacangan
Yodium :
nanas, ikan, stroberi, sayuran hijau, kacang tanah
Seng :
telur,jamur, daging memrah, telur, ikan, kedelai
Vitamin C :
jambu biji, jeruk, nanas, semangka, mangga, pepaya, dan sayuran hijau
Asam Folat :
sayuran hijau, asparagus, buah-buahan segar
Vitamin B12 :
jamur, telur, yoghurt, ikan
Vitamin B3 :
biji-bijian, ikan, hati, daging, kacang-kacangan
Vitamin B2 :
sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, hati dan telur
Vitamin B 1 :
daging, kacang-kacangan, biji-bijian, padi-padian
Vitamin A :
Hati, sayuran berwarna seperti wortel, buah-buahan berwarna merah, mentega, kuning telur
5. Minum susu, es krim dan minuman lain agar tidak dehidrasi. Jumlah cairan tubuh 2-3 liter didapat dari makanan atau minuman saat berbuka dan sahur
6. Usai shalat tarawih, dapat menyantap cemilan shat berupa pudding buah atau buah-buahan, pudding susu atau yoghurt.
7. Hindari makanan asam pedas
8. HIndari makanan berlemak, sebab bisa menyebabkan mual.
9. Niatkan menjalani ibadah dengan ikhlas
6. Usai shalat tarawih, dapat menyantap cemilan shat berupa pudding buah atau buah-buahan, pudding susu atau yoghurt.
7. Hindari makanan asam pedas
8. HIndari makanan berlemak, sebab bisa menyebabkan mual.
9. Niatkan menjalani ibadah dengan ikhlas
sumber : http://www.voa-islam.com