Kebiasaan seorang ibu yang memiliki seorang bayi, biasanya selalu membedaki bayinya setelah selesai dimandikan atau juga setelah buang air. Namun ternyata hal tersebut dapat membahayakan bayi Anda, terutama jika bayi Anda wanita. Selama ini kebiasaan membedaki bayi memang seolah telah menjadi kewajiban bagi seorang ibu. Hal tersebut memang ada manfaatnya bagi sang bayi. Selain dapat membantu mengurangi keringat berlebih, bedak juga dapat berperan sebagai pelicin. Dengan adanya bedak, kulit bayi yang masih peka tersebut akan menjadi lebih licin dan halus sehingga tidak mudah terkena luka gesek. Selain itu, kandungan pada bedak yang berisi bahan-bahan aktif seperti menthol, dapat membuat bayi Anda nyaman dan kulitnya terasa lebih segar.
Banyak ibu yang telah terbiasa memberi bedak pada bayinya karena merupakan cerminan masa lalu, dari orangtua yang juga memberi bedak pada dirinya. Selain itu juga kadang seorang ibu terlalu khawatir jika bayinya merasa tidak nyaman sehingga memberikannya bedak. Namun hal tersebut ternyata dapat membuat kulit sang bayi terkena iritasi, terutama pada bayi yang kulitnya sensitif atau mudah alergi. Kulit bayi masih sangat sensitif dan tipis, yang menyebabkan kulit bayi juga harus selalu dijaga kelembabannya. Produksi kelenjar keringat pada bayi juga masih belum sempurna sehingga menyebabkan kulit bayi sangat peka dan mudah terkena iritasi.
Hati-hati dalam membubuhkan bedak pada bayi Anda, jangan sembarangan terutama di daerah lipatan pahanya. Bagi bayi wanita, sangat riskan jika serbuk bedak tersebut masuk ke dalam alat kelaminnya karena akan mengakibatkan infeksi. Untuk mengetahui apakah bayi Anda mengalami infeksi pada alat kelaminnya, Anda dapat memperhatikan tanda-tandanya seperti adanya pembengkakan, kemerahan maupun terasa panas. Jika Anda mendapatkan tanda-tanda tersebut pada alat kelamin sang bayi, kemungkinan besar bayi menderita infeksi vagina.
Namun begitu Anda tidak perlu terlalu khawatir akan hal tersebut. Infeksi ini biasanya akan sembuh dengan sendirinya karena tubuh mengalami regenerasi yang akan membuat sendiri zat antinya. Tetapi itu bukan berarti Anda boleh sering membiarkan hal tersebut terus terjadi. Sebagai langkah pencegahan, Anda dapat menggunakan cairan antiseptik yang telah diencerkan dengan air untuk membunuh kuman-kuman yang terdapat di daerah kelamin.
Saat membedaki pun sebaiknya sang ibu tidak terlalu kencang apalagi jika dekat dengan wajah sang bayi. Hal itu dimaksudkan untuk menghindari masuknya serbuk bedak ke hidung bayi yang dapat mengganggu pernafasannya. Yang tak kalah penting, jangan membedaki bayi saat kulitnya berkeringat. Bedak yang bercampur dengan keringat akan menempel di permukaan kulit sehingga membuat saluran keringat tersumbat dan mengakibatkan keringat buntet.
Sebagai alternatif untuk meminimalisir bahaya penggunaan bedak, Anda dapat menggantinya dengan baby oil. Baby oil hampir sama fungsinya yaitu untuk membuat bayi nyaman dan melindungi kulit bayi agar tidak terluka saat terjadi gesekan. Mana yang sebaiknya Anda pilih untuk membuat bayi nyaman? Anda dapat pertimbangkan kedua cara di atas dengan menghitung untung ruginya.
sumber : http://www.melindahospital.com