Welcome...Thanks for your visit....
Blog ini berisi informasi seputar Bayi, Balita, Batita, Kehamilan, Ibu Menyusui, Keluarga, Kesehatan, Kuliner, dll
--- Scroll ke bawah utk melihat Index atau Klik Tab2 dibawah ini ...

Sunday, November 7, 2010

Mitos Seks dan Jabang Bayi


Apakah boleh melakukan hubungan seks pada waktu hamil? Apakah aktivitas berintim-intim tak akan menyakiti si jabang bayi? Nah, daripada pusing, yuk ketahui apa yang dapat dan tidak dapat dilakukan ketika sedang hamil:


“Apakah oke melakukan hubungan seks selama mengandung?”
Selama proses kehamilan masih dalam batas-batas normal, Anda tetap dapat berinti-intim dengan suami. Tapi biasanya keinginan untuk bermesraan agak terganggu pada bulan-bulan pertama kehamilan, karena fluktuasi hormonal, rasa lelah dan mual.
Tapi, selama periode trimester kedua, aliran darah yang menuju ke-organ-organ seks dan payudara meningkat, sehingga memungkinkan gairah seks kembali berkobar. Keinginan kembali menurun ketika memasuki trimester ketiga, akibat berat badan semakin naik, punggung terasa sakit dan gejala-gejala lainnya muncul yang mengurangi keinginan bermesraan.

“Dapatkah hubungan seks menyebakan keguguran?”
Banyak pasangan khawatir akan mengalami keguguran jika aktif melakukan hubungan seks saat hamil, khususnya pada periode trimester pertama. Tapi sebenarnya, keguguran bukanlah disebabkan oleh aktivitas seksual. Keguguran yang terjadi pada awal periode umumnya disebabkan karena ketidaknormalan kromosom, atau terdapat masalah lainnya di dalam perkembangan si jabang bayi.

“Akankah menyakitan si bayi?”
Bayi dilindungi oleh cairan amniotik di dalam rahim Anda, seperti juga halnya membran selaput lendir yang melindungi cervix selama masa kehamilan. Sehingga penis pasangan tidak akan menyentuh bayi.

“Posisi apa yang aman?”
Karena kehamilan satu wanita berbeda dengan wanita lain, maka cobalah sendiri menemukan posisi yang paling menyenangkan Anda. Hanya ada satu yang harus diingat: sebaiknya hindari posisi tidur terlentang. Jika rahim menekan urat nadi belakang perut, Anda akan merasa pusing atau mual.

“Kelahiran prematur akibat orgasme?”
Orgasme dapat menyebabkan rahim berkontraksi. Tetapi tentu saja kontraksinya berbeda dengan kontraksi yang Anda rasakan pada waktu melahirkan. Penelitian mengindikasikan jika proses kehamilan normal, orgasme dengan atau tanpa hubungan seks tidak akan menjadikan kelahiran dini (prematur).

“Kapan waktunya seks harus di hindari?”
Walaupun kebanyakan wanita dapat dengan aman melakukan hubungan seks selama hamil, tapi perhatikan tanda-tanda yang perlu diwaspadai:
  • Perdarahan vagina. Tidak dianjurkan melakukan seks jika tidak diketahui penyebabnya.
  • Masalah dengan rahim. Jika rahim mulai terbuka secara prematur (dini), melakukan seks dapat menyebabkan infeksi.
  • Masalah dengan plasenta. Jika sebagian atau seluruh plasenta menutupi rahim yang terbuka, melakukan hubungan seks dapat mengakibtakan perdarahan atau kelahiran dini.
  • Bayi kembar. Jika mengandung bayi kembar, dokter akan menganjurkan untuk tidak melakukan hubungan seks setelah kandungan berusia tua, walaupun penelitian tidak membuktikan adanya hubungan antara seks dan kelahiran bayi kembar secara dini.


“Haruskah suami pakai kondom?”
Hubungan seks pada waktu hamil dapat memindahkan penyakit dan juga berisiko infeksi yang dapat menggangu kehamilan dan kesehatan bayi.

“Bagaimana jika tidak melakukan seks selama hamil?”
Tidak ada masalah! Banyak hubungan seks yang dapat dilakukan selain bersetubuh. Saling berbagi kebutuhan, masalah dan kasih sayang dengan pasangan secara terbuka. Jika melakukan hubungan seks sulit dilakukan, cobalah dengan belaian, ciuman, pijatan dsb.

“Setelah bayi lahir, kapan dapat dilakukan hubungan seks kembali?”
Apapun cara melahirkan Anda, normal atau operasi, tubuh perlu istirahat mengambil nafas sejenak. Banyak dokter menganjurkan menunggu sampai 6 minggu. Sehingga memungkinkan rahim Anda menutup kembali, dan jika ada tindakan operasi lukanya pulih terlebih dahulu.
Hubungan seksual pada intinya ditujukan untuk kesenangan bersama. Jika Anda merasa menderita atau jenuh setelah melahirkan, cobalah untuk tetap melakukan keintiman dengan cara lain. Menelepon suami di kantor, berbincang-bincang mengenai semua hal yang menyenangkan, atau mandi bersama. Jika sudah siap kembali untuk melakukan seks, mulai lagi perlahan-lahan dan gunakan gaya dan cara yang aman. Jangan lupakan alat kontrasepsi.

sumber : Tabloid Nova