Kehamilan bukanlah halangan untuk tetap bisa tampil cantik. Meski tak dilarang untuk menggunakan kosmetik di saat hamil, namun sebaiknya Anda lebih berhati-hati memilih kosmetik saat hamil. Karena salah-salah pilih kosmetik justru akan berbahaya untuk kehamilan Anda.
Menurut Tristen Markey, analis senior di Environmental Working Group (EWG), sebuah organisasi advokasi dan penelitian di Amerika yang bergerak di bidang lingkungan dan bahan kimia berbahaya, ada beberapa kandungan bahan kimia dalam kosmetik dan produk kecantikan yang harus dihindari ketika sedang hamil.
1. Ftalat.
Ftalat atau Phthalates merupakan salah satu senyawa yang digunakan dalam pembuatan wewangian, kosmetik, sampai losion. Padahal senyawa ini merupakan senyawa yang digunakan dalam pengolahan plastik.
Pada dosis tinggi, beberapa peneliti mengungkapkan bahwa senyawa ini akan berpengaruh pada masalah reproduksi. Penelitian yang dilakukan oleh para ahli dari National Toxicology Program menyimpulkan bahwa pada kadar minim, kandungan ftalat ester ini tidak akan terlihat dan cenderung diabaikan dalam banyak kasus. Namun karena risiko yang belum sepenuhnya dipahami, maka sebaiknya ibu hamil menghindari bahan kimia ini.
Seperti kebanyakan dari senyawa turunan ester lainnya, dalam beberapa produk kecantikan ftalat tidak akan ditulis dalam label kemasan. Namun, ini bisa dideteksi dari aromanya. Sebagian besar produk yang mengandung bahan ini biasanya memiliki aroma yang wangi. Sebagai gantinya lebih baik pilih produk yang tidak beraroma apapun.
2. Perawatan rambut.
Berbagai perawatan rambut yang dilakukan seperti pengeritingan, pengecatan rambut, rebonding, dan lainnya yang menggunakan bahan kimia akan berbahaya bagi janin. Bahan kimia ini akan meresap masuk ke dalam kulit kepala dan aliran darah. Hal ini kemungkinan besar akan berbahaya bagi janin dan bisa membuat janin lahir cacat. Tristan mencatat bahwa penggunaan pewarna rambut sendiri telah dikaitkan dengan timbulnya kanker dan iritasi kulit kepala.
3. Retinoid.
Retinoid merupakan senyawa vitamin A derivatif yang banyak digunakan dalam obat jerawat dan krim antiaging. Penggunaan obat ini telah dikaitkan dengan terjadinya bayi lahir cacat sehingga sebaiknya produk yang mengandung retinoid ini tidak digunakan terutama bagi ibu dalam masa kehamilan trimester pertama.
4. Asam salisilat.
Seperti retinoid, asam salisilat dalam dosis tinggi bisa menimbulkan cacat lahir pada bayi. Biasanya kandungan senyawa ini banyak terkandung dalam pembersih kulit dan losion. Namun sejumlah kecil kandungan kimia ini masih dianggap aman. Selain dikenal dengan nama Asam salisilat (SA), senyawa ini dikenal juga dengan nama asam beta hydroxyl atau BHA.
5. Tabir surya.
Ada dua macam tabir surya yang terdapat di pasaran, yaitu dengan perlindungan kimia dan perlindungan fisik. Meskipun senyawa kimia yang terkandung dalam tabir surya seperti oksibenzon, dan avobenzone ini tidak langsung berefek negatif pada kulit dan beracun, namun bahan kimia ini bisa diserap oleh kulit dan bisa berpengaruh pada janin.
Menurut Tristen Markey, analis senior di Environmental Working Group (EWG), sebuah organisasi advokasi dan penelitian di Amerika yang bergerak di bidang lingkungan dan bahan kimia berbahaya, ada beberapa kandungan bahan kimia dalam kosmetik dan produk kecantikan yang harus dihindari ketika sedang hamil.
1. Ftalat.
Ftalat atau Phthalates merupakan salah satu senyawa yang digunakan dalam pembuatan wewangian, kosmetik, sampai losion. Padahal senyawa ini merupakan senyawa yang digunakan dalam pengolahan plastik.
Pada dosis tinggi, beberapa peneliti mengungkapkan bahwa senyawa ini akan berpengaruh pada masalah reproduksi. Penelitian yang dilakukan oleh para ahli dari National Toxicology Program menyimpulkan bahwa pada kadar minim, kandungan ftalat ester ini tidak akan terlihat dan cenderung diabaikan dalam banyak kasus. Namun karena risiko yang belum sepenuhnya dipahami, maka sebaiknya ibu hamil menghindari bahan kimia ini.
Seperti kebanyakan dari senyawa turunan ester lainnya, dalam beberapa produk kecantikan ftalat tidak akan ditulis dalam label kemasan. Namun, ini bisa dideteksi dari aromanya. Sebagian besar produk yang mengandung bahan ini biasanya memiliki aroma yang wangi. Sebagai gantinya lebih baik pilih produk yang tidak beraroma apapun.
2. Perawatan rambut.
Berbagai perawatan rambut yang dilakukan seperti pengeritingan, pengecatan rambut, rebonding, dan lainnya yang menggunakan bahan kimia akan berbahaya bagi janin. Bahan kimia ini akan meresap masuk ke dalam kulit kepala dan aliran darah. Hal ini kemungkinan besar akan berbahaya bagi janin dan bisa membuat janin lahir cacat. Tristan mencatat bahwa penggunaan pewarna rambut sendiri telah dikaitkan dengan timbulnya kanker dan iritasi kulit kepala.
3. Retinoid.
Retinoid merupakan senyawa vitamin A derivatif yang banyak digunakan dalam obat jerawat dan krim antiaging. Penggunaan obat ini telah dikaitkan dengan terjadinya bayi lahir cacat sehingga sebaiknya produk yang mengandung retinoid ini tidak digunakan terutama bagi ibu dalam masa kehamilan trimester pertama.
4. Asam salisilat.
Seperti retinoid, asam salisilat dalam dosis tinggi bisa menimbulkan cacat lahir pada bayi. Biasanya kandungan senyawa ini banyak terkandung dalam pembersih kulit dan losion. Namun sejumlah kecil kandungan kimia ini masih dianggap aman. Selain dikenal dengan nama Asam salisilat (SA), senyawa ini dikenal juga dengan nama asam beta hydroxyl atau BHA.
5. Tabir surya.
Ada dua macam tabir surya yang terdapat di pasaran, yaitu dengan perlindungan kimia dan perlindungan fisik. Meskipun senyawa kimia yang terkandung dalam tabir surya seperti oksibenzon, dan avobenzone ini tidak langsung berefek negatif pada kulit dan beracun, namun bahan kimia ini bisa diserap oleh kulit dan bisa berpengaruh pada janin.
sumber : http://female.kompas.com