Perempuan biasanya paling senang mengisi kulkas dengan berbagai bahan makanan kemasan dan aneka minuman bersoda. Pertimbangannya, apabila sewaktu-waktu kedatangan tamu, tak perlu repot mencari minuman. Meski begitu, biasanya, sih, minuman bersoda itu diminum sendiri. Saat nonton film, ngobrol-ngobrol bersama teman dan keluarga, paling asyik bukan kalau kita ngemil sambil minum soda yang manis?
Padahal, minuman yang rasanya segar ini ternyata bisa mengancam kesehatan kita, terutama bila dikonsumsi setiap hari (dan tidak diimbangi dengan minum air putih yang cukup). Ini alasannya:
1. Orang yang lebih suka minum soda ketimbang minuman yang sehat (seperti susu rendah lemak atau jus buah) cenderung akan kekurangan vitamin A, kalsium, dan magnesium. Soda juga mengandung asam fosforik yang akan menguras cadangan kalsium dan magnesium di dalam tubuh. Padahal, dua gizi ini diperlukan untuk menjaga kekebalan Anda mencapai puncaknya.
2. Soda yang mengandung high-fructose corn syrup (sirup dari tepung jagung yang terdiri atas fruktosa dan glukosa) biasanya juga mengandung kadar radikal bebas yang tinggi. Mengonsumsi minuman ini sering dikatakan dapat menyebabkan kerusakan jaringan, mengembangkan diabetes, dan komplikasi diabetik.
Padahal, minuman yang rasanya segar ini ternyata bisa mengancam kesehatan kita, terutama bila dikonsumsi setiap hari (dan tidak diimbangi dengan minum air putih yang cukup). Ini alasannya:
1. Orang yang lebih suka minum soda ketimbang minuman yang sehat (seperti susu rendah lemak atau jus buah) cenderung akan kekurangan vitamin A, kalsium, dan magnesium. Soda juga mengandung asam fosforik yang akan menguras cadangan kalsium dan magnesium di dalam tubuh. Padahal, dua gizi ini diperlukan untuk menjaga kekebalan Anda mencapai puncaknya.
2. Soda yang mengandung high-fructose corn syrup (sirup dari tepung jagung yang terdiri atas fruktosa dan glukosa) biasanya juga mengandung kadar radikal bebas yang tinggi. Mengonsumsi minuman ini sering dikatakan dapat menyebabkan kerusakan jaringan, mengembangkan diabetes, dan komplikasi diabetik.
3. Botol minuman bersoda (dan air) dari plastik mengandung racun kimia yang disebut bisphenol A (BPA), yang dapat larut dari botol ke soda, dan ke tubuh Anda setelah mengonsumsinya. Sudah banyak bukti yang mengaitkan BPA ini dengan banyak penyakit, termasuk depresi sistem kekebalan. Sebaiknya Anda melindungi anak-anak dari paparan produk yang mengandung BPA, terutama yang biasa dikonsumsi setiap hari.
4. Diet soda, ternyata juga tidak lebih baik daripada soda biasa. Bahkan, versi diet ini bukannya mengurangi berat badan, melainkan malah menambah berat badan. Sebuah studi yang melibatkan 1.550 orang menyimpulkan bahwa orang yang biasa minum diet soda akan meningkatkan risiko kelebihan berat badan atau obesitas hingga 41 persen untuk setiap kaleng atau botol yang diminum setiap hari. Ternyata, rasa manis itu akan memberi sinyal pada sel-sel tubuh untuk menyimpan lemak dan karbohidrat, yang membuat Anda merasa lebih lapar. Manisnya soda juga mendorong pelepasan insulin, yang akan menghambat kemampuan tubuh untuk membakar lemak.
4. Diet soda, ternyata juga tidak lebih baik daripada soda biasa. Bahkan, versi diet ini bukannya mengurangi berat badan, melainkan malah menambah berat badan. Sebuah studi yang melibatkan 1.550 orang menyimpulkan bahwa orang yang biasa minum diet soda akan meningkatkan risiko kelebihan berat badan atau obesitas hingga 41 persen untuk setiap kaleng atau botol yang diminum setiap hari. Ternyata, rasa manis itu akan memberi sinyal pada sel-sel tubuh untuk menyimpan lemak dan karbohidrat, yang membuat Anda merasa lebih lapar. Manisnya soda juga mendorong pelepasan insulin, yang akan menghambat kemampuan tubuh untuk membakar lemak.
Tentu, tak ada salahnya jika Anda sesekali ingin menikmati minuman ringan. Selama minuman ini tidak dijadikan
minuman sehari-hari, alias dinikmati sekali-sekali saja, tentu Anda bisa menghindari ancaman kesehatan tersebut.
sumber : http://female.kompas.com