Welcome...Thanks for your visit....
Blog ini berisi informasi seputar Bayi, Balita, Batita, Kehamilan, Ibu Menyusui, Keluarga, Kesehatan, Kuliner, dll
--- Scroll ke bawah utk melihat Index atau Klik Tab2 dibawah ini ...

Tuesday, October 25, 2011

Kalau Anak Gemar "Mencuri"


Ketika sudah memasuki usia sekolah atau prasekolah, daya imajinasi dan eksplorasi anak biasanya semakin berkembang. Perkembangan ini juga diikuti dengan peningkatan kenakalannya. Tak jarang kenakalan ini berbuah pada aksinya merebut barang atau mainan teman-temannya. Meskipun anak mungkin belum memahami perbuatannya, aksi semacam ini bisa dianggap sebagai "mencuri". Karena itu, berikan pemahaman mengapa ia tak boleh mengambil mainan temannya untuk dijadikan miliknya sendiri.
"Anak usia sekolah sudah bisa diajak bicara dan sudah seharusnya diberi tahu bahwa mencuri itu salah. Hal ini harus segera diatasi agar tak berubah ke arah kriminal di masa depan," ungkap Bhavin Dave, MD, Direktur Asosiasi Bayi dan Balita Children Medical Center.

Ketika anak melakukan perbuatan tersebut, ada beberapa hal yang harus Anda lakukan:

Tanyakan penyebab. Setiap perbuatan pasti ada sebabnya. Berilah kesempatan kepada anak Anda untuk menjelaskannya. Anak-anak usia 5 tahun ke atas sering kali jujur ketika ditanya secara langsung.

Tunjukkan sifat tenang. Anak-anak di usia ini memiliki rasa kepedulian, solidaritas, dan keadilan yang tinggi. Maka dari itu, Anda bisa menjelaskan kepadanya bahwa mencuri bisa menyakiti orang, dan secara tidak langsung hal itu akan membuat mereka kehilangan teman. Berikan penjelasan dengan ekspresi yang tenang, tetapi tegas.

Tetapkan aturan. Anda pasti punya aturan tersendiri untuk mendisiplinkan anak. Tambahkan satu aturan lagi, yaitu tidak mencuri. Peringatkan ketika ia melanggar aturan ini untuk pertama kalinya. Namun jika aturan itu masih dilanggar untuk kesekian kalinya, maka berikan sebuah hukuman.

Memberi hukuman. Ketika anak melakukan kesalahan, beri dia hukuman. Namun hukuman tidak hanya dalam bentuk fisik, tetapi juga dalam bentuk meminta maaf kepada temannya. Minta maaf bisa membuat seorang anak merasa malu kepada teman-temannya, dan hal ini membuat mereka merasa segan untuk mengulang perbuatannya kembali.

Beri perhatian lebih. Jika hal ini masih sering terjadi, maka coba periksakan anak ke dokter anak atau psikiater. Mungkin saja ia menderita suatu penyakit tertentu, misalnya attention deficit hyperactivity disorder (ADHD) atau gangguan perkembangan dalam aktivitas motorik anak; kleptomania; atau hal-hal lainnya.

sumber :