Tips keluarga, jangan sembarangan mengeluarkan lelucon di tengah keluarga, terlebih anak-anak. Dianggap lucu memang menyenangkan karena Anda mampu membuat tertawa dan menghibur Namun Anda harus "menyaring" terlebih dahulu lelucon sebelum mengeluarkannya.
Niat Anda mungkin ingin menjadi orangtua yang menyenangkan, dengan selalu menghibur anak saat hatinya sedih, salah satunya dengan mengajaknya bercanda. Namun hasilnya, lelucon yang Anda keluarkan lebih membuat anak bersedih. Berikut ini beberapa hal yang perlu Anda ingat sebelum memberikan lelucon dan berakhir dalam situasi tidak mengenakan.
Pertimbangkan kepribadian anak
Usia, perkembangan emosi dan kepribadian dapat mempengaruhi sense of humor anak, sehingga berpengaruh juga terhadap lelucon yang Anda anggap lucu namun tidak bagi anak. Selera humor anak-anak dan orang dewasa tentu berbeda, oleh karena itu pikirkan kembali, apakah lelucon yang akan Anda berikan sesuai untuk didengar anak Anda.
Hindari lelucon berbau kekerasan
Ada beberapa hal yang seharusnya tidak dibuat lelucon. Misalnya membuat lelucon mengenai kecelakaan yang dialami anak Anda ketika bersepedah. Hindari juga membuat lelucon dari bullying, kekerasan, dan hal lainnya yang semestinya dianggap serius.
Jika Anda berada dalam situasi telah mengeluarkan lelucon pada anak Anda, namun anak tidak tertawa. Jangan membuat sebuah alasan, misalnya "Ibu tidak menertawakan kamu." Situasi di mana Anda menertawai lelucon sendiri, namun tidak dengan anak, maka bisa dipastikan anak terluka karena lelucon tersebut. Minta maaflah pada anak dan akui kesalahan Anda, jelaskan juga jika apa yang Anda ucapkan adalah lelucon, sekedar untuk menghibur.
Memiliki selera humor menjadi salah satu tips keluarga harmonis, namun ada baiknya menempatkannya dalam situasi dan orang yang tepat. Selera humor orang dewasa tentu berbeda dengan anak-anak. Pelajarilah kepribadian anak sebelum Anda memberikan lelucon padanya, jangan sampai niat awal Anda untuk menghiburnya malah menyakiti hatinya.
sumber : http://www.melindahospital.com