Welcome...Thanks for your visit....
Blog ini berisi informasi seputar Bayi, Balita, Batita, Kehamilan, Ibu Menyusui, Keluarga, Kesehatan, Kuliner, dll
--- Scroll ke bawah utk melihat Index atau Klik Tab2 dibawah ini ...

Tuesday, October 5, 2010

Menyusui saat hamil

Memberikan ASI pada saat hamil apalagi bila bayinya belum berusia 12 bulan malah dianjurkan, karena ASI masih menjadi makanan utama di samping makanan pendamping ASI (MP-ASI). Kondisi ini dikenal dengan istilah tandem nursing.

Memang, bila ibu menyusi hamil lagi, maka akan terjadi perubahan pada komposisi ASI. ASI akan berubah sebagaimana sifat kolostrum yang bersifat pencahar. Salah satu akibatnya adalah buang air yang lebih encer dan sering yang seringkali dianggap sebagai diare.

Sebenarnya, yang lebih dikhawatirkan adalah terjadinya kontraksi rahim akibat rangsangan bayi terhadap payudara yang akan menghasilkan hormon oksitosin. Kontraksi rahim ini dikhawatirkan dapat menyebabkan abortus.

Pada umumnya, bila ibu menyusui eksklusif, bayi belum berusia 6 bulan serta ibu belum haid kembali, maka kecil sekali kemungkinan terjadinya kehamilan. Dengan kata lain, kegiatan menyusui tersebut dapat digunakan sebagai cara keluarga berencana (KB). Tetapi, bila salah satu dari ketiga syarat tersebut tidak terpenuhi, maka ibu dianjurkan untuk menggunakan alat KB. Yang dianjurkan adalah alat KB non-hormonal, seperti IUD/spiral atau kondom.

ASI itu mudah sekali dicerna dan diserap sehingga dalam waktu 1-2 jam lambung sudah kosong kembali, dan bayi ingin menyusu lagi. Kalau sebelum satu jam setelah selesai menyusu bayi menangis lagi, maka barangkali ada penyebab lain. Perlu diingat, menangis adalah satu-satunya cara bayi berkomunikasi.

sumber : Ayahbunda-online.com

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------


Menyusui Saat Hamil

Hamil lagi saat masih menyusui sering terjadi di dalam budaya/ bangsa mana saja. Dalam budaya kita ada kebiasaan untuk segera menghentikan menyusui ketika diketahui hamil lagi. Pandangan ini tidak betul sepenuhnya. Pada sebagian besar wanita, menyusui saat hamil sebetulnya oke-oke saja selagi yang bersangkutan cukup makan dan minum.


Dalam kondisi-kondisi tertentu memang sebaiknya tidak dilakukan seperti ada riwayat persalinan kurang bulan, riwayat keguguran dan riwayat perdarahan. dalam kondisi2 diatas menyusui dihindari karena saat bayi mengisap puting maka akan keluar hormon oksitosin yang fungsinya merangsang kelenjar susu agar mengeluarkan ASI.


Hormon ini juga merangsang kontraksi rahim, sehingga bisa menimbulkan persalinan kurang bulan, keguguran dan perdarahan pada wanita dengan riwayat-riwayat kelainan diatas. Tetapi jika tidak ada riwayat kelainan tersebut, maka aman-aman saja untuk mempraktekkan pemberian ASI saat hamil.


Saat proses kehamilan berlanjut maka ASI akan berubah bentuknya kembali menjadi kolustrum, yaitu saat usia kehamilan 4-5 bulan. Akibat perubahan ini maka bayi yang sedang menyusui akan merasakan adanya perubahan ini. Disamping itu juga jumlahnya menurun. Maka bayi sering dengan sendirinya akan berhenti nga-ASI. Namun tidak jarang ada juga bayi yang masih mau terus lanjut. Tidak perlu dihentikan dan tidak usah khawatir untuk melanjutkannya. Tetapi tentu saja tidak bisa hanya mengandalkan kolustrum untuk bayi yang sudah besar, dibutuhkan SUFOR agar bayi tidak kurang gizi.


Selanjutnya jika bayi yang dikandung lahir, maka silakan untuk melakukan tandem menyusui bayi dengan adiknya. Cuma saat menyusui tandem ini sering terjadi mastitis (puting lecet dan meradang). Hati-hati jika memutuskan untuk menyapih bayi yang besar karena bisa secara psikologis sang bayi merasa di"tinggal"kan.


Dengan adanya beberapa persoalan yang bisa terjadi jika menyusui saat hamil, maka ada baiknya jangan sampai terjadi. Tetapi jika terjadi kehamilan juga ? Lakukan saja seperti yang dijelaskan diatas. Happy Breastfeeding !!!




sumber : http://www.drdidispog.com