ASALKAN tidak ada faktor-faktor penyulit kehamilan, boleh kok berpuasa. Bahkan, puasa bisa membuat ibu hamil lebih sehat lho. Seperti apa sih trik berpuasa selagi hamil?
Seperti yang diutarakan dr R Muharam, SpOG, sebenarnya di trimester berapa pun ibu hamil boleh melakukan ibadah puasa selama bulan suci Ramadhan. Lain halnya bila ada kondisi-kondisi penyulit yang menyertai kehamilan. Berikut beberapa di antaranya yang mesti diwaspadai:
1. Perdarahan
Pada ibu yang pernah mengalami perdarahan semasa kehamilan, memaksakan diri hanya akan membuat keadaan kemungkinan bertambah parah. Paling tidak kalau tetap berpuasa, ibu tidak bisa mengonsumsi obat yang diresepkan.
2. Diabetes Melitus (DM)
Ibu hamil dengan DM tidak disarankan berpuasa. Pasalnya, selain harus menjalani terapi obat secara teratur, ibu hamil juga harus mematuhi program makan yang telah dibuatkan supaya kadar gula dalam darah bisa tetap terkontrol/bisa tetap stabil.
3. Hipertensi
Mirip dengan DM, terapi obat tak boleh terlewatkan dalam kasus-kasus hipertensi. Bila terlewat, besar kemungkinan tekanan darah jadi tidak terkontrol, bisa naik atau turun. Padahal, tekanan darah yang naik turun seperti itu jelas-jelas harus dihindari selama hamil karena bisa menyebabkan kematian ibu maupun si bayi.
4. Anoreksia dan bulimia
Efek yang bisa terjadi adalah kekurangan cairan tubuh. Padahal cairan tubuh itu amat penting bagi si ibu hamil, terutama bayi yang sedang dikandung.
5. Gangguan sistem pencernaan
Salah satunya adalah gangguan mag. Ibu hamil dengan gangguan ini yang memaksakan diri berpuasa berarti memperbesar peluang penyakitnya akan kambuh. Lambung kosong akan mempertinggi peluang terjadinya peningkatan asam lambung.
6. Dehidrasi
Jika sampai mengalami hal ini, bisa dibayangkan apa jadinya si ibu hamil bersama bayi yang tengah dikandungnya. Karena itu jangan sungkan untuk lekas berbuka. Jangan sampai ibu hamil mengalami hal ini yang umumnya diawali dengan diare dan muntah berlebih, keringat dingin membanjir, disertai keluhan pusing dan lemas.
7. Hari H
Di hari bersalin, ibu hamil tidak dianjurkan untuk menjalankan ibadah puasa. Soalnya ibu memerlukan energi ekstra untuk melahirkan si buah hati. Memaksakan diri untuk berpuasa hanya akan memperbesar peluang terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, seperti pingsan, persalinan "macet" lantaran tak ada energi, atau malah perdarahan hebat.
TANDA-TANDA HARUS BERBUKA
Selain penyulit-penyulit tersebut, Muharam menegaskan pentingnya mencermati sejumlah tanda yang tak lazim pada ibu hamil yang menjalankan ibadah puasa. Ia menyarankan untuk lekas berbuka saat itu juga, sekalipun mungkin waktu untuk berbuka puasa tinggal beberapa saat lagi dan si ibu tidak memiliki faktor penyulit. Kalau tanda-tanda berikut sampai muncul, itu berarti tubuh tak sanggup lagi berpuasa.
* Muntah
Kalau keluhannya tidak hebat dan frekuensi muntahnya tidak sering, semisal cuma 1-2 kali dalam sehari, atau tenggang waktunya sekitar 6 jam sekali, menurut Muharam, boleh-boleh saja ibu hamil melanjutkan puasanya jika masih kuat. Tapi ingat, harus cukup istirahat dan mengurangi segala aktivitasnya. Namun jika lebih dari itu, jangan ragu untuk segera berbuka agar terhindar dari dehidrasi yang bisa berakibat fatal bagi si ibu maupun kehamilannya. Selain itu, kalau bersikeras tetap berpuasa, tubuh akan mengambil energi dari cadangan lemak tubuh akibat asupan makanan yang kurang. Hal ini akan menyebabkan darah si ibu bersifat asam sementara kadar keton dalam darah pun naik. Kalau sudah begini, organ-organ tubuh seperti ginjal si ibu akan mengalami kerusakan, dan bayi yang dikandungnya bisa kekurangan nutrisi penting.
* Diare
Kalau hal ini terjadi, apalagi jika disertai dengan perasaan mulas/melilit, sebaiknya lekas berbuka dengan banyak minum kendati mungkin kejadiannya baru sekali. Segera ke dokter agar bisa cepat tertangani dan kemungkinan dehidrasi bisa diantisipasi.
* Mimisan
Jika mengalami hal ini sebaiknya lekaslah membatalkan puasa. Bila tidak, dikhawatirkan si ibu mengalami hal yang tidak diinginkan. Pecahnya pembuluh darah ini sebetulnya merupakan pertanda tekanan otak meningkat karena kondisi tubuh yang kurang stabil.
* Lemas
Keadaan seperti ini menyatakan yang bersangkutan mengalami hipoglikemia. Kalau puasanya terus dipertahankan, amat dikhawatirkan janinnya akan kekurangan zat-zat makanan yang bisa mempengaruhi pertumbuhannya jadi tak optimal.
* Pusing
Jika masih dalam tahap ringan, tanpa obat pun pusing bisa sembuh sendiri dengan memperbanyak istirahat dan mengurangi aktivitas sehingga ibu hamil tetap boleh berpuasa. Akan tetapi kalau sudah disertai mual/muntah, mau tidak mau harus dibantu dengan obat karena pusing yang sudah tak tertahankan lagi. Bila demikian, segeralah berbuka dengan segelas air hangat yang manis kemudian makan nasi secukupnya sebelum minum obat.
* Keringat berlebih
Wajar bila ibu hamil banyak berkeringat. Tapi kalau sudah berlebih, terutama yang keluar adalah keringat dingin, sebaiknya lekas berbuka karena itu pertanda fisik si ibu sudah tidak kuat lagi untuk berpuasa.
* Mata berkunang-kunang
Kalau pertanda ini yang muncul besar kemungkinan si ibu mengalami hipoglikemi/rendahnya kadar gula darah dalam tubuh. Jika mengalaminya, ibu hamil disarankan segera berbuka dengan meneguk segelas air hangat manis, makan, dan istirahat.
* Kram dan kesemutan
Sebenarnya jika mengalami hal ini ibu hamil boleh tetap berpuasa. Kram dan kesemutan umum terjadi pada ibu hamil. Akan tetapi kalau keluhannya karena elektrolit kurang disertai pembengkakan, hingga nyaris tak tertahankan dan si ibu praktis tak bisa apa-apa lagi, ya apa boleh buat, sebaiknya berbuka saja.
Tips Berpuasa Sehat
SUPAYA ibu hamil bisa kuat berpuasa, Muharam memberikan beberapa tips berikut:
* Cukup makan dan minum sesuai dengan kebutuhan gizi ibu hamil. Contohnya dengan memperbanyak asupan protein 1g/kg BB ditambah 20 g per hari (kurang lebih 80g per hari); kalsium 1g/hari (bisa diperoleh dari susu, ikan, kacang kedelai dan sereal); zat besi (bisa didapatkan pada daging, hati, dan sayuran berwarna hijau). Suplemen zat besi direkomendasikan 30-60mg/hari untuk wanita hamil dan menyusui; vitamin dan mineral direkomendasikan dengan pemberian asam folat 0,4mg/hari yang banyak terdapat pada sayuran hijau, hati, dan telur (selengkapnya lihat tabel 1).
* Kurangi makanan yang banyak mengandung lemak sebab bisa menyebabkan keluhan mual.
* Cukup istirahat. Bila memungkinkan sediakan lebih dari porsi istirahat sebelumnya.
* Kurangi porsi aktivitas yang membutuhkan energi ekstra, misalnya aktivitas di lapangan atau oikiran yang berat-berat. Sedapat mungkin hindari stres dan buang jauh kebiasaan/dorongan untuk marah-marah.
* Yang pasti, niatkan menjalani ibadah semata-mata karena Allah.
sumber : http://nasional.kompas.com/
Seperti yang diutarakan dr R Muharam, SpOG, sebenarnya di trimester berapa pun ibu hamil boleh melakukan ibadah puasa selama bulan suci Ramadhan. Lain halnya bila ada kondisi-kondisi penyulit yang menyertai kehamilan. Berikut beberapa di antaranya yang mesti diwaspadai:
1. Perdarahan
Pada ibu yang pernah mengalami perdarahan semasa kehamilan, memaksakan diri hanya akan membuat keadaan kemungkinan bertambah parah. Paling tidak kalau tetap berpuasa, ibu tidak bisa mengonsumsi obat yang diresepkan.
2. Diabetes Melitus (DM)
Ibu hamil dengan DM tidak disarankan berpuasa. Pasalnya, selain harus menjalani terapi obat secara teratur, ibu hamil juga harus mematuhi program makan yang telah dibuatkan supaya kadar gula dalam darah bisa tetap terkontrol/bisa tetap stabil.
3. Hipertensi
Mirip dengan DM, terapi obat tak boleh terlewatkan dalam kasus-kasus hipertensi. Bila terlewat, besar kemungkinan tekanan darah jadi tidak terkontrol, bisa naik atau turun. Padahal, tekanan darah yang naik turun seperti itu jelas-jelas harus dihindari selama hamil karena bisa menyebabkan kematian ibu maupun si bayi.
4. Anoreksia dan bulimia
Efek yang bisa terjadi adalah kekurangan cairan tubuh. Padahal cairan tubuh itu amat penting bagi si ibu hamil, terutama bayi yang sedang dikandung.
5. Gangguan sistem pencernaan
Salah satunya adalah gangguan mag. Ibu hamil dengan gangguan ini yang memaksakan diri berpuasa berarti memperbesar peluang penyakitnya akan kambuh. Lambung kosong akan mempertinggi peluang terjadinya peningkatan asam lambung.
6. Dehidrasi
Jika sampai mengalami hal ini, bisa dibayangkan apa jadinya si ibu hamil bersama bayi yang tengah dikandungnya. Karena itu jangan sungkan untuk lekas berbuka. Jangan sampai ibu hamil mengalami hal ini yang umumnya diawali dengan diare dan muntah berlebih, keringat dingin membanjir, disertai keluhan pusing dan lemas.
7. Hari H
Di hari bersalin, ibu hamil tidak dianjurkan untuk menjalankan ibadah puasa. Soalnya ibu memerlukan energi ekstra untuk melahirkan si buah hati. Memaksakan diri untuk berpuasa hanya akan memperbesar peluang terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, seperti pingsan, persalinan "macet" lantaran tak ada energi, atau malah perdarahan hebat.
TANDA-TANDA HARUS BERBUKA
Selain penyulit-penyulit tersebut, Muharam menegaskan pentingnya mencermati sejumlah tanda yang tak lazim pada ibu hamil yang menjalankan ibadah puasa. Ia menyarankan untuk lekas berbuka saat itu juga, sekalipun mungkin waktu untuk berbuka puasa tinggal beberapa saat lagi dan si ibu tidak memiliki faktor penyulit. Kalau tanda-tanda berikut sampai muncul, itu berarti tubuh tak sanggup lagi berpuasa.
* Muntah
Kalau keluhannya tidak hebat dan frekuensi muntahnya tidak sering, semisal cuma 1-2 kali dalam sehari, atau tenggang waktunya sekitar 6 jam sekali, menurut Muharam, boleh-boleh saja ibu hamil melanjutkan puasanya jika masih kuat. Tapi ingat, harus cukup istirahat dan mengurangi segala aktivitasnya. Namun jika lebih dari itu, jangan ragu untuk segera berbuka agar terhindar dari dehidrasi yang bisa berakibat fatal bagi si ibu maupun kehamilannya. Selain itu, kalau bersikeras tetap berpuasa, tubuh akan mengambil energi dari cadangan lemak tubuh akibat asupan makanan yang kurang. Hal ini akan menyebabkan darah si ibu bersifat asam sementara kadar keton dalam darah pun naik. Kalau sudah begini, organ-organ tubuh seperti ginjal si ibu akan mengalami kerusakan, dan bayi yang dikandungnya bisa kekurangan nutrisi penting.
* Diare
Kalau hal ini terjadi, apalagi jika disertai dengan perasaan mulas/melilit, sebaiknya lekas berbuka dengan banyak minum kendati mungkin kejadiannya baru sekali. Segera ke dokter agar bisa cepat tertangani dan kemungkinan dehidrasi bisa diantisipasi.
* Mimisan
Jika mengalami hal ini sebaiknya lekaslah membatalkan puasa. Bila tidak, dikhawatirkan si ibu mengalami hal yang tidak diinginkan. Pecahnya pembuluh darah ini sebetulnya merupakan pertanda tekanan otak meningkat karena kondisi tubuh yang kurang stabil.
* Lemas
Keadaan seperti ini menyatakan yang bersangkutan mengalami hipoglikemia. Kalau puasanya terus dipertahankan, amat dikhawatirkan janinnya akan kekurangan zat-zat makanan yang bisa mempengaruhi pertumbuhannya jadi tak optimal.
* Pusing
Jika masih dalam tahap ringan, tanpa obat pun pusing bisa sembuh sendiri dengan memperbanyak istirahat dan mengurangi aktivitas sehingga ibu hamil tetap boleh berpuasa. Akan tetapi kalau sudah disertai mual/muntah, mau tidak mau harus dibantu dengan obat karena pusing yang sudah tak tertahankan lagi. Bila demikian, segeralah berbuka dengan segelas air hangat yang manis kemudian makan nasi secukupnya sebelum minum obat.
* Keringat berlebih
Wajar bila ibu hamil banyak berkeringat. Tapi kalau sudah berlebih, terutama yang keluar adalah keringat dingin, sebaiknya lekas berbuka karena itu pertanda fisik si ibu sudah tidak kuat lagi untuk berpuasa.
* Mata berkunang-kunang
Kalau pertanda ini yang muncul besar kemungkinan si ibu mengalami hipoglikemi/rendahnya kadar gula darah dalam tubuh. Jika mengalaminya, ibu hamil disarankan segera berbuka dengan meneguk segelas air hangat manis, makan, dan istirahat.
* Kram dan kesemutan
Sebenarnya jika mengalami hal ini ibu hamil boleh tetap berpuasa. Kram dan kesemutan umum terjadi pada ibu hamil. Akan tetapi kalau keluhannya karena elektrolit kurang disertai pembengkakan, hingga nyaris tak tertahankan dan si ibu praktis tak bisa apa-apa lagi, ya apa boleh buat, sebaiknya berbuka saja.
Tips Berpuasa Sehat
SUPAYA ibu hamil bisa kuat berpuasa, Muharam memberikan beberapa tips berikut:
* Cukup makan dan minum sesuai dengan kebutuhan gizi ibu hamil. Contohnya dengan memperbanyak asupan protein 1g/kg BB ditambah 20 g per hari (kurang lebih 80g per hari); kalsium 1g/hari (bisa diperoleh dari susu, ikan, kacang kedelai dan sereal); zat besi (bisa didapatkan pada daging, hati, dan sayuran berwarna hijau). Suplemen zat besi direkomendasikan 30-60mg/hari untuk wanita hamil dan menyusui; vitamin dan mineral direkomendasikan dengan pemberian asam folat 0,4mg/hari yang banyak terdapat pada sayuran hijau, hati, dan telur (selengkapnya lihat tabel 1).
* Kurangi makanan yang banyak mengandung lemak sebab bisa menyebabkan keluhan mual.
* Cukup istirahat. Bila memungkinkan sediakan lebih dari porsi istirahat sebelumnya.
* Kurangi porsi aktivitas yang membutuhkan energi ekstra, misalnya aktivitas di lapangan atau oikiran yang berat-berat. Sedapat mungkin hindari stres dan buang jauh kebiasaan/dorongan untuk marah-marah.
* Yang pasti, niatkan menjalani ibadah semata-mata karena Allah.
sumber : http://nasional.kompas.com/