Welcome...Thanks for your visit....
Blog ini berisi informasi seputar Bayi, Balita, Batita, Kehamilan, Ibu Menyusui, Keluarga, Kesehatan, Kuliner, dll
--- Scroll ke bawah utk melihat Index atau Klik Tab2 dibawah ini ...

Wednesday, June 30, 2010

Nutrisi untuk Ibu Hamil dan Janin

Surabaya, eHealth. Bayi merupakan makhluk yang masih sangat peka dan halus. Pertumbuhan dan perkembangannya sangat bergantung kepada proses kelahiran dan perawatannya. Namun, jauh sebelum bayi itu lahir pun, sang ibu yang memiliki tugas mulia untuk mengandung tentu harus mempertimbangkan asupan nutrisi dalam tubuhnya, karena hal tersebut sangat berpengaruh pada perkembangan janin.
Di dalam kandungan janin memulai kehidupannya, dalam hitungan hari, tepatnya hari ke-17, sel-sel otak janin sudah mulai terbentuk dan berkembang. Maka dari itu perhatian para calon orang tua pun sangat dibutuhkan. Namun demikian seperti yang dijelaskan oleh Prof. Dr. Agus Abadi, SpOG (K) dalam sebuah seminar nutrisi ibu hamil dan janin yang diusung oleh salah satu perusahaan pengolahan susu yang berpusat di Selandia Baru, bahwa sebenarnya tidak ada batasan makanan bagi ibu hamil. ”Apa saja boleh dimakan, kalau bukan makanan ya jangan dimakan,” kelakarnya saat memberikan materi nutrisi kehamilan dan disambut dengan tawa para peserta seminar. Namun demikian Ia menambahkan tetap saja nilai gizi makanan tersebut harus diperhitungkan.
Sebelum mengulas mengenai nutrisi apa saja yang sangat bermanfaat bagi janin maupun sang ibu, terlebih dahulu ibu hamil mengetahui hal-hal apa saja yang perlu dilakukan selama kehamilan. Diantaranya:
  1. Memeriksakan kehamilan sejak dini dan secara teratur ke Puskesmas atau ke Polindes sedikitnya 4 kali selama kehamilan. Pemeriksaan kehamilan rutin dapat dilakukan dengan rentan waktu: 1 bulan sekali pada umur kehamilan 1-7 bulan, 2 minggu sekali pada umur kehamilan 8 bulan, dan 1 minggu sekali pada umur kehamilan 9 bulan.
Namun apabila hal tersebut tidak dapat dilakukan, maka ibu hamil sebaiknya memeriksakan kehamilannya minimal empat kali, yakni satu kali pada umur kehamilan 1-3 bulan, kemudian satu kali pada umur kehamilan 4-6 bulan sekali, dan 2 kali pada umur kehamilan 7-9 bulan.
  1. Makan-makanan sehat dan bergizi
  2. Minum tablet tambah darah satu tablet setiap hari selama hamil
  3. Memperoleh imunisasi Tetanus Toxoid (TT) dua kali selama kehamilan
  4. Menjaga kebersihan diri
  5. Menjaga kebersihan gigi dan mulut
  6. Cukup istirahat dan hindari pekerjaan berat
  7. Merawat payudara
  8. Tidak merokok dan hindari minuman beralkohol
Diharapkan ibu hamil segera memeriksakan kehamilannya seawal mungkin segera setelah tidak haid. Dalam hal ini pemeriksaan kehamilan Antenatal Care (ANC) secara rutin sesuai dengan usia kehamilan  yang tidak hanya ditujukan bagi ibu hamil saja, tapi juga untuk janin dan keluarga.
Nutrisi Bagi Ibu Hamil

Makanan merupakan hal utama bagi ibu hamil. Karena semakin tua umur kehamilan sang ibu maka semakin banyak energi yang harus dimiliki oleh ibu. Sedangkan energi itu sendiri utamanya diperoleh dari makanan.
Sumber energi tertinggi adalah dari lemak (fat), Prof. Agus menerangkan, sebenarnya tidak ada pantangan makanan pada ibu hamil, mengingat sang ibu harus menambah berat badannya demi penyimpanan energi sehingga dapat melahirkan secara alami.
Minuman soft drink pun boleh dikonsumsi, yang tidak boleh adalah minuman beralkohol. “Ibu hamil yang minum (alkohol, Red) akan menghasilkan alcoholic baby dimana kulit bayi menjadi keriput seperti orang tua,” tutur Prof Agus pada media ketika ditemui usai acara seminar.
Sehingga Ia menghimbau kepada para ibu yang memiliki bad habit, seperti contohnya minum minuman beralkohol, merokok, atau mengkonsumsi Narkoba untuk segera meninggalkan kebiaasaan buruknya demi kesehatan sang janin dan kelahiran bayi normal. Bukan hanya selama hamil, tetapi juga ketika menyusui.
Tidak ada pantangan terhadap makanan bagi ibu hamil bukan berarti membebaskan asupan makanan begitu saja. Demi asupan gizi dan nutrisi yang tepat bagi janin maka ada baiknya ibu mengetahui dan lebih jeli menyeleksi asupan makanan.
Salah satu gizi yang baik bagi ibu hamil adalah folat, karena folat dibutuhkan pada bulan pertama kehamilan terutama untuk pertumbuhan saraf dan otak. Seperti yang dijelaskan oleh Prof. Agus bahwa jika ibu kekurangan folat selama kehamilannya maka akan berpengaruh pada anak, yakni salah satunya anak yang dilahirkan tidak bertulang kepala.
Salah satu risiko kurangnya konsumsi folat adalah janin mengalami NTD atau Neural Tube Defects disebabkan karena gagalnya tabung syaraf tulang belakang untuk tertutup sebagaimana mestinya pada hari ke-28 pasca konsepsi. Resiko NTD ini dapat berkurang hingga 80% dengan mengkonsumsi folat sebelum hamil (sebulan sebelum hamil) dan selama hamil, khusunya pada tiga bulan pertama.
”Sebenarnya semua orang membutuhkan folat bukan ibu hamil saja, laki-laki juga butuh,” terang Prof. Agus. Namun kuantitasnya yang berbeda.
Bagi orang yang tidak hamil setidaknya membutuhkan folat sebanyak 100 μg/hr, sedangkan untuk ibu hamil setidaknya membutuhkan 500-1000 μg/hr. Lain halnya bagi ibu yang pernah memiiki riwayat melahirkan anak cacat, maka folat yang dibutuhkan tubuhnya pun meningkat hingga empat kali lipat dari ibu hamil biasa, yakni 4000 μg/hr.
Folat sendiri dapat ditemui pada kacang-kacangan, sayuran, buah-buahan, namun Prof. Agus menjelaskan bahwa jenis folat yang terkandung pada makanan diatas tersebut bersifat tidak stabil pertumbuhannya, sehingga tidak dapat memenuhi target yang dibutuhkan oleh tubuh dengan baik. Sehingga ada baiknya memenuhi folat melalui beberapa jenis suplemen yang diperkaya asam folat, karena pada suplemen sifat folat lebih stabil.
Jika kekurangan folat dapat menimbulkan kelainan perkembangan pada anak maka kelebihan folat tidak berbahaya. Karena folat larut di dalam air.
Berikut beberapa keterangan mengenai nutrisi yang dibutuhkan oleh ibu dan janin:
Nutrisi yang dibutuhkan ibu:


NUTRISI
MANFAAT BAGI IBU
Folat
Mengurangi anemia megaloblastik dan berbagai cacat lahir, terutama cacat pada otak dan tabung syaraf (NTD), Folat juga dapat mengurangi risiko terjadinya eklamsi
Ca (Kalsium)
Kebutuhan calcium selama kehamilan meningkat karena pembentukan tulang dan gigi bayi, karena itu sebaiknya seorang ibu memenuhi rekomendasi kalsium per harinya untuk menghindari terpakainya calcium cadangan ibu.
Fe (Zat Besi)
Kebutuhan akan zat besi meningkat selama kehamilan terutama di trimester ke 3, karena ekspansi jaringan ibu dan pembentukan darah merah, juga simpanan zat besi pada janin. Pemberian zat besi yang cukup dapat mengurangi risiko terjadinya anemia di saat kehamilan.
B6
Vitamin B6 dapat membantu mengurangi rasa mual di saat kehamilan
Vit D
Pemberian vitamin D membantu penyerapan kalsium sehingga membantu menjaga kepadatan tulang ibu
B12
B12 membantu perkembangan otak dan syaraf janin. Pemberian folat di saat kehamilan di dampingi dengan pemberian B12 untuk mengurangi risiko terjadinya megaloblastik anemia

Nutrisi yang dibutuhkan bayi (janin):


NUTRISI
MANFAAT BAGI JANIN
DHA
Janinharus memperoleh Omega 3 dan DHA dalam jumlah cukup selama masa perinatal brain growth spurt untuk pembentukan sistem central nervous sistem during
GA
Suatu studi menunjukkan efisiensi transfer GA dari ibu ke janin melalui plasenta. Model plasenta manusia yang dipakai terlihat mentransfer GA dari kompartmen materna ke kompartmen janin, secara signifikan dalam waktu 1 jam (Mitchell, CMP Medica 2008). GA banyak terdapat pada area abu-abu otak, terutama di bagian sinapsisnya. Jumlah GA di area abu-abu tersebut 15 kali lebih banyak disbanding tubuh lainnya
Studi menunjukkan GA berperan pada struktur otak migrasi sel-sel otak, pembentukan sinapsis, myelinisasi, dan fungsi otak terutama fungsi pembelajaran dan mengingat.
Folat
Folat menurunkan risiko terjadinya NTD pada janin. Berbagai bukti telah menunjukkan menurunnya risiko NTD dengan pemberian folat sejak sebelum kehamilan. Sebuah studi besar di China menunjukkan pemberian sebanyak 400mcg/hari (680 mcg/hari DFE) efektif untuk menurunkan risiko terjadinya NTD
Fe
Kebutuhan akan zat besi meningkat untuk pembentukan sel-sel darah merah janin, juga simpanan zat besi dalam tubuhnya. Peningkatan kebutuhan zat besi terutama terjadi di saat trimester ke-3.
EFA
Perkembangan otak bayi mengalami percepatan di saat trimester ke-3 hingga usia 30 bulan setelah kelahiran. Oleh karena itu, disarankan ibu mendapatkan asupan nutrisi yang mngandung asam lemak esensial, sehingga kebutuhannya tercukupi.
Kollin
Kolin di suplai janin melalui transfer plasenta. Beberapa penelitian menunjukkan asupan kolin di saat kehamilan mempengaruhi perkembangan otak terutama fungsi mengingat. Penting di saat pesat perkembangan otak.

Pertambahan Berat Badan Ibu Hamil

Dengan menambahkan energi melalui makanan, otomatis pertambahan berat badan pun tidak dapat dihindari. Namun perlu diketahui, bahwa berat badan ibu sebelum hamil mempengaruhi pertambahan berat badan ibu yang sedang hamil. Sehingga setiap ibu hamil berbeda dalam menambahkan berat badannya.
Menurut penjelasan Prof Agus, terdapat empat jenis ibu dalam pertambahan berat badannya ketika hamil, yakni ibu kurus, ibu nomal, gemuk, dan terakhir ibu yang sebelum hamilnya telah memiliki berat badan berlebihan atau obesitas.
Masing-masing jenis berat badan ibu sebelum hamil itu memiliki pertambahan berat badan yang berbeda-beda. Seperti yang tertera pada tabel di bawah ini.

Jenis Berat Badan Ibu Sebelum Hamil


Jenis Berat Badan
BMI
Kenaikan Berat Badan (Kg)
Underweight

Normal

Overweight

Obese
< 19,8

19,8 – 26,0

26,0 – 29,0

> 29,0
12,5 – 18

11,5 – 16

7 – 11,5

< 7







Menurut penelitian para pakar, kenaikan berat badan ibu yang paling berpengaruh terhadap kenaikan kenaikan berat badan janin adalah pada trimester kedua. Pada trimester pertama dan ketiga kenaikan berat badan janin mencapai 17 gram sedangkan pada trimester kedua kenaikan berat badan janin mencapai 33 gram. Pada intinya setiap kilogram kenaikan berat badan ibu sangat berpengaruh terhadap berat badan janin.
Namun, rata-rata kenaikan berat badan ibu selama kehamilan adalah 11 kg baik kurus, normal, atau gemuk. Dengan kenaikan berat badan optimal maka dapat menjadi faktor penting untuk melahirkan tepat pada 9bulan 7hari dengan normal, dan meminimalisir komplikasi.
Kegiatan yang Dapat Dilakukan Untuk Permudah Proses Kelahiran

Selain melaksanakan kegiatan-kegiatan yang tertera di atas, seorang ibu hamil juga dianjurkan untuk:
  1. Melaksanakan olah raga ringan mulai usia kehamilan 6 bulan
Misalnya: jalan-jalan waktu pagi hari selama 10 hari
  1. Menjaga kesehatan badan
  2. Memperhatikan makanan yang cukup untuk kebutuhan ibu dan janin yang dikandungnya
  3. Menyiapkan bahan-bahan untuk menyongsong kelahiran bayinya
sumber : http://www.surabaya-ehealth.org